BORNEONEWS, Sampit - Sekretaris Komisi I DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Hj Salasiah meminta aparat kepolisian terus memberantas peredaran zenith di kabupaten tersebut yang selama ini dinilai semakin memantik keprihatinan banyak pihak.

"Ngeri sekali saya melihat peredaran zenith ini di kampung-kampung ada, bahkan dulu bulan puasa masih dijual," kata Salasiah, di ruang kerjanya, Senin (20/3/2017).

Dikatakan Salasiah, banyak faktor sehingga banyaknya masyarakat gampang mengkonsumsi zenith, selain harganya murah obat yang sudah dicabut izin edarnya itu tergolong mudah didapat ditambah lagi pendidikan masyarakat yang kurang, sehingga mudah terjerumus dalam peredaran tersebut.

Menurut Salasiah memang tidak mudah untuk memberantas peredaran pil memabukkan ini, namun Politisi PPP ini yakin jika aparat kepolisian serius peredaran itu dapat diberantas, bahkan ia meminta agar bandar-bandarnya bisa ditangkap dan ditindak tegas.

Selain itu perlu dukungan semua pihak mulai dari masyarakat, kepolisian hingga pihak sekolah untuk memerangi peredaran obat tersebut. Agar peredaran obat tersebut bisa dicegah.

Dikatakan Salasiah seperti Kecamatan Pulau Hanaut misalnya zenith di daerah sana sudah masuk sejak lema. "Memang di sana tidak ada bandar besar, zenithnya sepertinya dipasok dari Sampit, mereka ambil sendiri dari Sampit diedarkan di sana," tukasnya.

Bisnis zenith di Kotim memang banyak digeluti, mulai dari kalangan pria hingga wanita. Usaha itu ditekuni lantaran untungnya yang menjanjikan. Selain itu dari kalangan pengedar maupun bandar berasal dari resedivis. (NACO/B-5)