Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Nias Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Potret Desa Tanjung Putri Sebagai Sentra Olahan Hasil Perikanan

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 20 Maret 2017 - 17:43 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Desa Tanjung Putri, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, dihuni oleh 340 kepala keluarga (KK). Desa yang berdekatan dengan Desa Sebuai, Kecamatan Kumai ini penduduknya mayoritas berprofesi sebagai nelayan.

Tidak heran desa yang belum lama terbuka akses transportasi daratnya ke desa lain itu dikenal sebagai salah satu sentra penghasil olahan sumber daya perikanan. Olahan itu dalam bentuk ikan asin dan kerupuk ikan.

Per bulannya para pengrajin ikan asin mampu memproduksi hingga puluhan ton olahan ikan yang sebagian masuk ke pasar tradisional di Pangkalan Bun dan sekitarnya.

Tidak heran saat kita menyusuri perkampungan di bantaran sungai ini kita akan menjumpai hamparan jemuran ikan asin di halaman rumah warga. Ikan asin berbagai jenis ini dijemur atas jaring-jaring yang di ikat ditiap sudutnya.

Dari hasil inilah warga masyarakat yang tahun 2017 mendapat suntikan dana desa sebesar Rp1,8 miliar itu menambah income keluarga.

Menurut Romlah, salah seorang pengrajin olahan ikan desa setempat, mengatakan biasanya suaminya berangkat melaut pada subuh hari dan pulang sekitar pukul 15.30 Wib sore, sebagian hasil tangkapan ikan segar dijual dan sebagian dibuat ikan asin.

Ikan-ikan kerepes atau berbagai jenis ikan berukuran kecil yang dulunya hanya dibuang, saat ini juga banyak diburu karena rasanya lebih gurih.

"Sehari bisa segadur (baskom besar) ikan kerepes, dulu kan dibuang sekarang sudah banyak yang mencari walau harganya lebih murah," ungkap Romlah di kediamannya, Senin (20/3/2017).

Selain dimanfaatkan untuk ikan asin, warga juga ada yang memanfaatkan hasil tangkapan ikan untuk bahan baku kerupuk ikan. Sayangnya hasil olahan ini pemasarannya terbatas di sekeliling desa. (KOKO SULISTYO/B-10).

Berita Terbaru