Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kab. Malang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kotawaringin Timur Kekurangan Penilik Sekolah

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 20 Maret 2017 - 22:00 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih kekurangan penilik sekolah. Jumlahnya saat ini jauh dari kata ideal. Sebab, seharusnya satu kecamatan terdapat tiga penilik.

"Untuk di Kotim, dari 17 kecamatan penilik yang ada hanya 35 orang. Sehingga sangat jauh dari kata ideal," kata Ketua Ikatan Penilik Indonesia (IPI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sulang, Senin (20/3/2017).

Seharusnya untuk 17 kecamatan di Kotim ini diisi oleh 54 orang penilik. Sehingga semua kategori yakni mulai dari penilik PAUD, kesetaraan, dan penilik khusus bisa terisi. Apalagi di daerah ini merupakan kabupaten dengan perkembangan sekolah yang cukup pesat. Sehingga untuk pelayanan maksimal demi membina lembaga pendidikan non formal yang ada, diperlukan penilik-penilik baru.

Penilik sendiri kurang-lebih sama dengan pengawas sekolah pada umumnya. Yakni untuk melakukan pengawasan terhadap suatu lembaga pendidikan.

Tapi ruang lingkup penilik adalah pendidikan non-formal yang ada di bawah binaannya. Seperti pendidikan cakap hidup, pendidikan usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan ke aksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, dan pendidikan lain yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

Namun, sayangnya yang berminat untuk menjadi penilik di Kotim ini tergolong sedikit. Hal ini lantaran tunjangan sebagai penilik lebih rendah dibandingkan tunjangan sertifikasi yang diterima pengawas. Sementara, menjadi seorang penilik sendiri bukan pekerjaan yang mudah, pertama harus menguasai lembaga yang dibina, karena tidak semua lembaga itu sama. Dan kedua harus bisa cepat beradaptasi dengan kondisi dilapangan.

"Yang pasti saya berharap perhatian dari pemkab agar memberikan tunjangan yang lebih besar kepada penilik. Sehingga mereka bisa lebih maksimal dalam mengevaluasi lembaga pendidikan yang ada," kata Sulang. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)

Berita Terbaru