BORNEONEWS, Pangkalan Bun - TWA Tanjung Keluang ternyata menjadi surga bagi para pemburu matahari untuk mendapatkan objek foto yang menarik. Kebetulan, Borneonews mendapatkan kesempatan menginap di Tanjung Keluang bersama para peserta gathering, Sabtu (11/3/2017). Kesempatan ini merupakan momen untuk membuktikan keindahan pemandangan pagi di Tanjung Keluang saat Matahari mulai terbit.

Waktu menunjukkan pukul 5.30 WIB, matahari belum juga nampak, meskipun semburat kuning keemasan telah menyebar di cakrawala. Para peserta gathering dan panitia juga sudah menanti di bibir pantai menghadap ke Laut Jawa sembari asyik jeprat-jepret. Mereka menunggu matahari yang tampak malu-malu di balik awan.

Menurut salah satu panitia gathering, sunrise di Tanjung Keluang terlihat sangat cantik, membuat siapa saja rela bangun pagi-pagi hanya untuk mengabadikan momen itu.

"Saya sudah sering menginap dan menyaksikan matahari terbit di sini, tapi tetap saja tidak pernah bosan. Selalu excited untuk mengabadikan momen ini," terang Minati Ayu, salah satu anggota Forum Komunikasi dan Kader Konservasi Indonesia yang kebetulan panitia pelaksana gathering.

Sambil mengobrol, kami menghirup kopi kalengan dan mengunyah wafer, bekal yang kami beli beberapa waktu lalu sebelum berangkat ke Tanjung Keluang. Menikmati pagi seperti ini tidak akan pernah ditemukan di Kota. Memandang laut lepas sambil menunggu matahari menampakan diri dari balik awan. Rasanya sangat damai. Melupakan sejenak kesibukan yang menunggu di hari Senin.

Setelah lama menanti, akhirnya matahari pun muncul dari balik awan. Tak ayal suara 'cekrak-cekrek' kamera terdengar semakin ramai. Para peserta gathering dan panitia mulai mengabadikan momen yang tidak akan mereka dapatkan di tengah hiruk pikuk kota.

"Para pemburu matahari wajib mengunjungi tempat ini." pungkas Minati. (WAHYU WULANDARI/B-2)