Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ekonom Pertanian Desak Pemerintah Bertindak Atas Kampanye Negatif Sawit

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 21 Maret 2017 - 18:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Ekspor sawit Indonesia ke Eropa kembali mendapat hambatan dengan hasil voting anggota Parlemen Eropa yang menyatakan sawit merupakan penyebab deforestasi.

"Voting tersebut merupakan langkah politik yang tidak menghormati kerja sama Indonesia-Uni Eropa (UE) dan didasarkan pada laporan yang tidak benar. Ini merupakan bentuk kampanye negatif yang nyata dan sangat bernuansa kepentingan persaingan dagang," kata Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi), Bayu Krisnamurthi, kepada pers di Jakarta, Selasa (21/3/2017).

Kajian Komisi Eropa pada 2013, menurut Bayu, menunjukkan deforestasi yang dipicu sawit hanya 2,5%, jauh lebih kecil dari pembukaan lahan kedelai, peternakan sapi, jagung, dan pengembangan infrastruktur. Mengacu pada situasi ini, pemerintah harus segera bertindak.

"Pemerintah harus memastikan sawit menjadi salah satu perhatian utama dalam negosiasi perjanjian kemitraan ekonomi RI-UE dan memanfaatkan forum World Trade Organizations (WTO) untuk mendapatkan perlakuan non diskriminatif apabila sawit harus bersertifikat," papar dia.

Voting dilakukan Komite Lingkungan, Kesehatan Masyarakat dan Keamanan Pangan. Meskipun hasil voting tersebut masih akan diangkat pada sidang pleno tanggal 3 April hingga 6 April mendatang, tapi dampaknya akan semakin sulit terhadap ekspor sawit ke Eropa.

Apalagi, penggunaan minyak sawit dari program biodiesel di kawasan itu pada 2020 kemungkinan diperketat dengan diterapkannya satu sistem sertifikasi minyak sawit di Eropa. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru