BORNEONEWS, Sampit - Aktivis anti korupsi, Gahara, langsung menyoroti perjalanan dinas Komisi II DPRD Kotim ke Medan, Sumatera Utara. Ia mengingatkan lembaga legislatif ini bisa berhati-hati dalam menggunakan anggaran negara.

"Ingat, hati-hati jangan sampai nantinya bermasalah secara hukum," kata Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Balanga itu, Rabu (22/3/2017).

Menurut Gahara, penggunaan uang negara harus hati-hati karena tidak sedikit pejabat terseret dalam ranah tindak pidana korupsi lantaran tidak tepat dalam penggunaannya. Seperti sejumlah pejabat yang kini sudah masuk dalam pusaran korupsi baik yang ditangani pihak kepolisian maupun kejaksaan.

"Yang terpenting apa hasil dari perjalanan dinas tersebut, berbanding lurus tidak dengan dana besar yang telah dikeluarkan untuk kegiatan mereka ke Medan tersebut," ujar Gahara.

Dari itu setelah pulang nanti Dewan harus menyampaikan ke publik hasil yang dicapai.  Jangan sampai perjalanan mereka tidak ada hasilnya.

"Kami juga berharap Setwan agar selektif dalam penganggaran untuk kepentingan perjalanan dinas para anggota dewan, mana yang dianggap sangat penting yang sifatnya mendesak jangan hanya pleseran dibungkus dengan perjalanan dinas," ujar Gahara.

Gahara juga meminta Komisi II DPRD Kotim usai dari Medan harus mempertanggungjawabkan kegiatan mereka. Jangan sampai pulang tidak ada hasil sehingga kesannya di masyarakat kegiatan itu hanya jalan-jalan habiskan anggaran saja. (NACO/B-5)