BORNEONEWS, Palangka Raya ' Ada kisah menarik dibalik di-haji-kannya seorang Nenek di Anjir Serapat Kecamatan Kapuas Timur oleh Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. Rupanya gubernur pernah mengenali nenek ini, sekira setahun yang lalu sebelum menjadi Gubernur Kalteng seperti sekarang.

Dulu, Nenek yang belakangan diketahui bernama Romlah ini pernah berjualan di sekitar madrasah Anjir Sarapat. Kala itu Sugianto blusukan dalam rangka kampanye disejumlah kecamatan di wilayah Kapuas. Seperti pada umumnya, Sugianto menyapa dan menaruh hormat kepada siapa pun yang lebih tua, apalagi sudah berambut putih layaknya nenek ini, namun sebatas tahu sehingga tidak ada perkenalan dan sebagainya.

Namun, seusai seremonial upacara peringatan HUT ke-66 Pemerintah Kabupaten Kapuas, gubernur menyempatkan blusukan. Salah satunya ke Anjir Sarapat singgah di Madrasah Nahdlatus Salam Jalan Trans Kalimantan Anjir Serapat Km 11, Selasa (21/3/2017). Di sini Gubernur Sugianto bertemu lagi dan rupanya ia mengenali nenek itu.

Kejadian itu memang benar-benar tidak disangka dan memang seperti kejutan saja bagi nenek Romlah dan Sugianto. Akhirnya setelah selesai bertemu dengan pengurus madrasah serta siswa-siswinya, Sugianto berkeinginan mencari rumah nenek terebut.

'Dulu waktu kampanye nenek ini masih jualan dan sekarang ketemu lagi. Lalu dicarilah sampai ke rumah Nenek dan bertamulah pak Gubernur ke rumah Nenek Romlah tersebut,' ujar sumber Borneonews.co.id, Rabu (22/3/2017).

'Dalam pertemuan tak diduga itu, sebenarnya nenek Romlah ini mau diambil Gubernur dan diajak tinggal di rumah jabatan, Istana Isen Mulang di Palangka Raya. Tapi nenek ini tidak mau. Kemudian nenek dikasih dua pilihan; pilih haji atau uang. Akhirnya ninik milih haji saja,' lanjutnya. (ROZIQIN/B-6)