Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Tidore Kepulauan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kedangkalan Sungai Mentaya Bisa Sebabkan Keterlambatan Kapal Selama 12 hingga 15 Jam

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 22 Maret 2017 - 22:56 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kedangkalan di tiga titik alur Sungai Mentaya, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), bisa berdampak pada kandasnya kapal yang berpengaruh pada keterlambatan kedatangan selama 12 - 15 jam.

Kepala Dinas Perhubungan Kotim Fadlian Noor mengatakan, pendangkalan di kawasan muara dan dua titik di alur sungai, membuat lalu lintas kapal terganggu. Kapal berkapasitas besar hanya bisa melintas saat air sungai sedang pasang.

"Jika sampai kandas di salah satu titik dangkal. maka bisa terjadi keterlambatan 12 - 15 jam. Ini berdampak luar biasa terhadap waktu dan biaya," ujar Fadlian.

Kapal besar akan menunggu air pasang untuk melintasi tiga titik yakni muara Sungai Mentaya, kawasan Desa Serambut, dan di sekitar pos TNI AL. "Pengerukan sangatlah diperlukan, guna memperlancar aktivitas di Sungai Mentaya," kata Fadlian.

Fadlian menerangkan, kedalaman alur Sungai Mentaya saat surut sekitar dua hingga empat meter LWS (low water spring) atau saat air surut terendah. Padahal kedalaman alur yang dibutuhkan agar keluar masuk kapal lancar adalah enam hingga delapan LWS.

Jika alur dikeruk, Fadlian yakin sektor kepelabuhan di Kotim akan meningkat tajam. Dampaknya tentu akan sangat positif terhadap perekonomian daerah dan masyarakat.

Sementara PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III siap melakukan pengerukan terhadap alur sungai yang dangkal. "Kami siap memperdalam alur Sungai Mentaya. Namun hingga saat ini masih menunggu regulasi dari Menteri Perhubungan," ujar Direktur Komersial dan Operasional PT Pelindo III, Mohammad Iqbal. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)

Berita Terbaru