Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Tana Tidung Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

PASPI: Harga CPO 2017 Ini Belum Mampu Tembus Level Tertinggi 2011

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 23 Maret 2017 - 14:56 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) menyatakan harga minyak sawit mentah (CPO) dunia tahun ini bergerak naik, namun belum akan sampai titik harga tertinggi seperti 2011.

"Kenaikan harga lebih terjadi akibat menipisnya suplai sebagai dampak penurunan produksi minyak sawit dunia pada 2015 hingga 2016. Sentimen positif kenaikan permintaan akibat pemulihan ekonomi global belum terlihat jelas," kata Direktur Eksekutif PASPI, Tungkot Sipayung, kepada pers di Jakarta, Kamis (23/3/2017).

Sebetulnya, menurut Tungkot, tambahan permintaan minyak nabati per tahun sebesar 4 juta ton dengan kontribusi sawit 3,5 juta ton.

"Namun, karena tahun lalu ada penurunan produksi, dampak kenaikan permintaannya berlangsung sampai sekarang. Makanya harga naik saat ini, tapi nanti ada fluktuasi karena produksi tahun ini membaik," papar dia.

Dalam proyeksi PASPI, produksi minyak sawit nasional tahun ini mencapai 38 juta ton berupa CPO 35 juta ton dan PKO 3 juta ton. Adapun konsumsi domestik tahun ini diestimasikan sekitar 12 juta ton, tapi hal itu sangat tergantung program mandatori biodiesel B20 yang dijalankan pemerintah.

"Tahun ini, pemerintah menjalankan program B20 dengan serapan CPO sebanyak 3 juta ton karena program tersebut masih menyasar BBM bersubsidi atau public service obligation (PSO). Lain halnya apabila program itu sepenuhnya menyasar BBM non subsidi (bukan PSO) maka serapan CPO ke dalam negeri bisa sampai 6 juta ton dan membawa efek psikologis ke pasar, rata-rata harga bisa di atas US$760 per ton," ujar Tungkot. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru