BORNEONEWS, Sampit - Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan sosialisasi terkait ketentuan usaha penukaran uang atau kegiatan usaha penukaran valuta asing (KUPVA) bukan bank, terhadap para pengusaha di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Hal tersebut dilakukan, karena dinilai peluang usaha mandiri KUPVA di Kotim cukup besar. Sehingga dengan adanya paham tentang aturan kegiatan usaha KUPVA sangat perlu dilakukan.

'Bisnis penukaran uang ini sangat menjanjikan, namun sedikit pelaku usaha yang menggelutinya. Sehingga kami melakukan sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman terhadap pengusaha,' ujar Manajer Unit Pengawasan Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Keuangan Inklusif KPW Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Paulus BW Sopamena, Kamis (23/3/2017).

Saat ini diperkirakan banyak pengusaha yang belum sepenuhnya memahami tentang bisnis penukaran uang. Padahal di Kalimantan Tengah (Kalteng) sendiri, baru satu perusahan saja yang menggeluti bisni KUPVA. Itupun hanya ada di Palangka Raya saja. Sehingga peluang bisnis tersebut sangat terbuka lebar.

Bahkan dari pantauan mereka, kebutuhan penukaran uang asing cukup besar. Karena banyak warga yang menunaikan ibadah umrah, haji, maupun wisata dan kuliah di luar negeri.

'Kalau diprediksi akan ada peningkataan penukaran uang asing di daerah ini, sehingga sangat berpotensi akan bisnis penukaran uang tersebut keuntungannya,' kata Paulus. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)