BORNEONEWS, Sampit - Samsul, terdakwa pembunuhan sadis yang menewaskan tukang jamu Mulidin ternyata sempat ingin menghabisi Adnah, warga yang melihat aksi terdakwa saat menghabisi nyawa Mulidin itu.

"Usai membacok almarhum (korban) terdakwa sempat mengayunkan celuritnya ke arah saya. Minggir-minggir katanya sambil lari, untuk saya menghindar. Kalau tidak kena bacok juga minggir-minggir katanya sambil lari, untung saya menghindar jika tidak kena bacoknya juga saya," kata saksi Adnah dalam keterangannya di hadapan majelis hakim yang diketuai Muslim Setiawan, di Pengadilan Negeri Sampit, Kamis (23/3/2017).

Usai membacok korban dengan celurit, jarak Adnah hanya sekitar 10 meter dari korban. Adnah bahkan mendengar teriakan korban saat dibacok pada 27 November 2016 lalu di kawasan Jalan Kapten Mulyono.

Setelah membacok korban pelaku langsung bersembunyi ke semak-semak sementara rekannya berinisial S langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor. Sementara keterangan istri korban, Martini mengaku terkejut setelah melihat suaminya dibacok dan terjatuh dari atas motor yang dikemudikannya itu.

"Kami mau pulang rencananya, almarhum duluan naik motor kami jalan kaki di belakangnya. Dari arah berlawanan datang pelaku dua orang yang membacok pelaku yang dibonceng,"ujar Martini.

Akibat kejadian itu Mulidin tewas di lokasi kejadian, sementara saksi Ramadhani anak korban yang hadir dalam sidang itu tidak mengetahui secara persis kronologis kejadian, karena hanya mendapat kabar ibunya bahwa ayahnya sudah tak bernyawa. (NACO/B-11)