Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Budidaya Ikan Jelawat Hadapi Sejumlah Kendala, Apa Saja

  • Oleh Noor Annisa
  • 24 Maret 2017 - 14:53 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Budidaya Ikan Jelawat di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ternyata masih menemui sejumlah kendala. Mulai dari persoalan habitat, perawatan yang pas, hingga pertumbuhan ikan jelawat yang lamban.

Sejumlah kendala tersebut menjadi salah satu alasan petani, kurang melirik budidaya ikan jelawat. Sejauh ini, hanya ada tiga lokasi budidaya ikan jelawat di Kotim.

"Ada tiga lokasi saja yang membudidayakan ikan jelawat Kotabesi, Kandan dan Camba,"  kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kotim, Jakatan, Jumat (24/3/2017).

Jakatan menjelaskan, ikan jelawat memang agak sulit untuk dibudidayakan karena pada dasarnya merupakan ikan sungai yang hidup bebas.

"Ikan jelawat ini memang habitatnya di air mengalir, yang banyak oksigen. Kalau di kolam akan sulit beradaptasi sehingga pertumbuhannya lamban," kata Jakatan.

Untuk di Kotim pun, menurut Jakatan budidaya ikan jelawat tidak menggunakan kolam melainkan keramba di pinggiran sungai. Namun hal ini terkadang juga bisa terkendala cuaca yang tidak menentu, seperti hujan yang bisa mengubah kualitas air. 

"Waktu panennya juga sekitar satu tahun. Pertumbuhannya pun paling setengah kilogram dalam satu tahun," kata Jakatan.

Warga yang enggan membudidayakan jelawat lebih memilih jenis ikan lain. Karena masa pertumbuhan dan panen cepat, sehingga dinilai lebih menguntungkan. (NACO/B-11)

Berita Terbaru