Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kab. Blitar Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Budidaya Ikan Jelawat Dinilai Kurang Menguntungkan

  • Oleh Noor Annisa
  • 24 Maret 2017 - 15:25 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kotim, Jakatan, mengatakan pertumbuhan ikan jelawat memakan waktu hingga satu tahun. Dan perlu waktu lama membudidayakannya sebelum bisa dipanen. 

"Cukup lama, baru bisa dipanen sekitar satu tahun. Ukurannya juga tidak besar, beda dengan nila cuma perlu waktu tiga bulan sudah bisa panen itu," ujar Jakatan di Dinas Kelautan dan Perikanan, Jumat (24/3/2017).

Dia mengatakan, jelawat tergolong ikan dengan harga jual cukup tinggi yakni mencapai 80ribu per kilogramnya. Namun dengan masa pertumbuhan dan panen yang lama, petani pun menilai hasil budidaya itu kurang menguntungkan. 

"Masa panen yang panjang, belum lagi menunggu untuk ukuran yang besar. Kalau ikan jelawatnya kecil kurang diminati konsumen," jelas Jakatan. 

Kendati demikian, dinas kelautan dan perikanan tetap berupaya mengembangkan ikan jelawat. Seperti melakukan pemijahan (pembuahan telur) ikan jelawat di Balai Benih Ikan.

Dia juga mengajak petani tambak untuk membudidayakan ikan jelawat, sembari membudidayakan ikan jenis lainnya. (NOOR ANNISA/B-11)

Berita Terbaru