BORNEONEWS, Buntok - Danau Malawen di Desa Sanggu, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), meninggalkan cerita rakyat terkait asal muasal terbentuknya.

Ungkin (73), sesepuh Desa Sanggu, mengatakan, suami istri Punta dan Kirim yang dulu tinggal di sana, ingin memiliki seorang anak bernama Kumbang Banaung, yang jatuh cinta dengan Intan, anak ketua adat di Desa Sanggu. Tetapi Intan dijodohkan ayahnya.

Setelah mengetahui keadaan yang sebenarnya Kumbang segera pulang ke rumah untuk menyampaikan niatnya kepada kedua orangtuanya agar segera melamar Intan. Namun niat itu ditolak karena orangtuanya merasa tidak mampu alias miskin

Kumbang tetap tidak menghiraukan nasehat orangtuanya yang meminta agar melupakan Intan. Tapi Kumbang bersikeras ingin menikahi Intan bagaimana pun caranya.

Pada suatu malam, suasana terang bulan, diam-diam ia pergi ke Sanggu untuk menemui Intan dan mengajak kawin lari. Gayung pun bersambut atas persetujuan Intan.

Tanpa mereka sadari, beberapa orang warga memergoki mereka. Keduanya pun kabur ke arah sungai,

Kumbang Banaung dan Intan pun semakin mempercepat langkahnya untuk menyelamatkan diri. Namun, ketika sampai di sungai, mereka tidak dapat menyeberang.

Dalam keadaan panik, Kumbang tiba-tiba teringat pada Piring Malawen, pemberian ayahnya.

Kumbang pun segera mengambil piring pusaka itu dan melemparkannya ke tepi sungai. Secara ajaib, piring itu tiba-tiba berubah menjadi besar. Mereka pun menaiki piring itu untuk menyeberangi sungai. (URIUTU DJAPER).