Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Binjai   Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tak ada Biaya, Warga Pematang Kambat Ini tak Bisa Berobat

  • Oleh Parnen
  • 27 Maret 2017 - 13:32 WIB

BORNEONEWS, Kuala Pembuang - Penyakit yang diderita Johan, warga Pematang Kambat, Desa Pematang Panjang, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan, belum diketahui jenisnya. Saat Borneonews menyambangi rumahnya yang sangat sederhana, Senin (27/3/2017), dia tak bisa berbicara banyak karena penyakit yang dideritanya.

"Saya belum pernah pergi berobat sama sekali. Karena tak punya biaya untuk itu. Sebenarnya mau saja saya bisa pergi berobat atau dirawat khusus, tapi itu tadi tak punya uang," tutur Johan dengan suaranya yang agak terbata (terputus-putus).

Sementara itu menurut tetangganya Johan, Muliana (60) yang tinggal di samping rumah Johan, mengatakan, Johan tak punya kartu BPJS atau kartu berobat lainnya yang bersifat gratis.

"Iya, dia belum pernah sama sekali bisa pergi berobat. Paling pernah ada mantri (sebutan tenaga kesehatan) yang pernah ke rumahnya, tapi cuma dilakukan pemeriksaan kesehatan. Dulu mau disuntik, tapi oleh mantri itu jadi tidak berani melakukan suntik setelah melihat kondisi tubuh Johan yang sangat kurus," kata Muliana, saat menemani Borneonews, menyambangi kediaman Johan.

Muliana menceritakan, Johan menderita penyakit yang beberapa tahun terakhir ini belum diketahui persis jenis penyakitnya.  "Hampir tiga tahun ini dia terserang penyakit. Badannya bergetar, kurus. Ditambah dengan asma yang dideritanya."

Muliana menuturkan, untuk berjalan saja, Johan sudah kesulitan karena penyakit aneh yang dideritanya tersebut. Kalau berjalan, kata dia, Johan sering jatuh. "Ia menggunakan belahan kayu kecil sebagai tongkat untuk membantu berjalan. Dia sering jatuh saat berjalan seperti anak balita yang baru bisa berjalan."

Padahal dulunya, lanjut dia, badan Johan tidak seperti ini. Badannya dulu terlihat gemuk dan untuk berjalan pun masih mudah (segar). Tapi semenjak penyakit yang dideritanya, badannya kian melemah dan kurus.

"Kami selaku warga sini sekaligus tetangganya, kasihan melihat kehidupan Johan sehari-hari yang hanya bisa bergantung dari uluran tangan warga yang prihatin atas kondisinya tersebut," ungkapnya.  (PARNEN/N).

Berita Terbaru