Aplikasi Manajemen Relawan Pilkada 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

BBM Bersubsidi di Kobar Sering Habis

  • Oleh Cecep Herdi
  • 28 Maret 2017 - 18:26 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar yang dijual di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Kobar sering habis. Konsumen mengeluhkan kondisi tersebut, pasalnya dengan terpaksa mereka harus mengisi BBM non subsidi yang harganya lebih mahal.

"Sering habis, SPBU di Pangkalan Bun sudah jarang yang jual premium dan solar," kata Ari Wahyu, pengendara sepeda motor di jalan Paku Negara Pangkalan Bun, Selasa (28/3/2017).

Ia menyebut, ada kondisi yang dimanfaatkan pihak SPBU untuk mendapatkan untuk lebih dengan tidak menjual BBM bersubsidi.

"Kalau BBM non subsidi setahu saya untungnya lebih besar. Kondisi langkanya bbm bersubsidi ini kan secara tidak langsung memaksa masyarakat mau tidak mau membeli bbm non subsidi seperti pertalit, pertamax, dan dexlite," kata dia.

Sementara itu, pengusaha salah satu SPBU di Pangkalan Bun, Burma Ilyas mengaku tidak menjual BBM bersubsidi lagi karena banyaknya praktek pelangsiran. "Kami tidak mau mengambil resiko. Untung tidak seberapa tapi resikonya besar. Saya sudah surati Pertamina mengajukan tidak menjual lagi BBM bersubsidi," kata Ilyas.

Sementara itu, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Pangkalan Bun menyebut, tidak ada kelangkaan BBM bersubsidi. Pasalnya, kuota yang disuplai ke tiga Kabupaten yakni Kobar, Sukamara, dan Lamandau tidak ada pengurangan. (CECEP HERDI/B-5)

Berita Terbaru