Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Pulau Taliabu Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Indonesia Harus Jelaskan Soal Sawit Kepada Presiden Perancis

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 29 Maret 2017 - 12:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kedatangan Presiden Perancis Francois Hollande harus dimanfaatkan pemerintah untuk menepis kampanye hitam oleh Uni Eropa (UE) terhadap minyak sawit Indonesia terkait persaingan bisnis dari negara penghasil minyak nabati di luar sawit.

"Saat ini kampanye negatif sawit yang masih berlangsung itu sudah merugikan Indonesia sebagai salah satu produsen terbesar, dan itu harus dilawan," kata Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institut, Tungkot Sipayung, kepada pers di Jakarta, Rabu (29/3/2017), terkait dengan kunjungan resmi Presiden Hollande ke Indonesia.

Tungkot menilai, perlindungan terhadap komoditas sawit harus dilakukan karena petani sawit sudah merasakan keuntungan dengan harga komoditas itu yang lebih tinggi dari komoditas lainnya.

"Isu bahwa sawit menjadi penyebab pemanasan global dan perubahan iklim global juga tidak benar. Alasannya, karena pemanasan global faktanya akibat meningkatnya intensitas efek gas rumah kaca global. Ini harus dijelaskan pemerintah kepada Presiden Perancis," papar dia.

Sejak 1996 hingga 2014, konsumsi minyak sawit meningkat dari 16% menjadi 42%. Sedangkan konsumsi minyak bunga matahari, minyak rapeseed dan minyak kedelai dalam kurun waktu yang sama justru mengalami penurunan. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru