Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Manggarai Barat Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Magister Pendidikan Dasar UMK Kaji Entrepreneurship Education

  • Oleh Nazir Amin
  • 01 April 2017 - 16:06 WIB

BORNEONEWS, Kudus - Program Studi (Prodi) Magister Pendidikan Dasar (M.Pd.) Universitas Muria Kudus (UMK) mengkaji Entrepreneurship Education dalam seminar nasional, di Auditorium Kampus UMK, Sabtu (1/4/2017). Acara yang diikuti ratusan peserta itu dibuka oleh Rektor Suparnyo. Narasumbernya, Joko Susilo (Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kudus), Sukirman (dosen Prodi M.Pd. UMK), dan Rabina Maryam (PT. Rabina Jaya).

Rilis Humas UMK menyebutkan, Joko Susilo dalam makalahnya menyampaikan, karakter wirausaha bisa dimiliki oleh orang-orang yang berprofesi di luar wirausaha. ''Karakter kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan dan tantangan.''

Namun untuk menjadi wirausahawan sukses, persyaratan utama yang harus dimiliki, adalah memiliki jika dan watak kewirausahaan. ''Jika dan watak kewirausahaan sangat dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, dan kompetensi,'' paparnya.

Sukirman mengutarakan, dunia pendidikan perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan. Menurutnya, sekolah/ madrasah perlu mengubah paradigma pendidikan dari old industrial education menjadi entrepreunerial education.

''Alumni juga harus diarahkan agar tidak sekadar mengisi kebutuhan kerja, tetapi harus mampu menciptakan pekerjaan baru. Ingat semboyan knowledge is power,'' tegasnya di depan ratusan pendidik yang hadir.

Untuk itu, lulusan yang dihasilkan harus berkompeten. ''Lulusan yang kompeten itu tidak sekadar mampu menguasai pengetahuan dan teknologi di bidangnya, juga memiliki kemampuan mengaplikasikan kompetensinya dan memiliki soft skill yang memadai,'' tuturnya.

Sementara Rabina Maryam, pada kesempatan itu memaparkan bagaimana melihat peluang dan membangun strategi usaha. Dia mengemukakan, untuk membangun usaha, seseorang harus mampu melihat peluang usaha, melihat sumber daya, hingga menyiapkan strategi pemasaran. (HUMAS UMK/*/N).

Berita Terbaru