Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Sungai Penuh Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Rektor UPR seakan Membiarkan Mahasiswa Dipukuli

  • Oleh Roni Sahala
  • 01 April 2017 - 17:10 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Sejumlah saksi mengatakan, saat insiden pemukulan terhadap mahasiswa, Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Ferdinand, hanya membiarkan. Bahkan dia langsung bergegas meninggalkan tempat audiensi.

"Waktu suasana ricuh dan keamanan rektorat melakukan tindakan represif, rektor ada kemudian pergi meninggalkan lokasi audiensi," kata Rico Aritonang, mahasiswa Fakultas Hukum yang diduga menjadi korban pemukulan, Sabtu (1/4/2017) sore.

Rico sendiri dalam peristiwa itu mengaku ditampar pada pipi sebelah kanan, kemudian dia diinjak dan kepalanya ditekan ke lantai. Sementara beberapa rekannya didorong dan ditinju oleh pihak keamanan kampus.

Selain Rico, ada beberapa korban lain yakni Albertus, mahasiswa Fakultas Tehnik dan Boris Chandra dari FISIP. Lalu ada sejumlah mahasiswa lain yang belum terdata oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPR lantaran langsung pulang.

Borneonews.co.id sudah mengirim pesan ke Staf Rektor Yorgen Theo untuk difasilitasi mengonfirmasi Ferdinand. Namun Sampai berita ini diunggah, belum ada balasan.

Audiensi berawal dari desakan mahasiswa agar Rektorat memberikan penjelasan mengenai pengelolaan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Kemudian penjelasan perguruan tinggi itu tentang penggunaan sejumlah dana di universitas.

Audiensi sendiri awalnya berjalan tertib. Namun berubah ricuh setelah pihak rektorat memutuskan menghentikan meski belum dicapai kesepakatan. (RONI SAHALA/B-2)

Berita Terbaru