BORNEONEWS, Buntok- Berkaitan dengan perkawinan, remaja Dayak Ma'anyan umumnya memilih sendiri pasangan hidup mereka.

Setelah saling jatuh cinta dan yakin dengan pilihannya, langkah selanjutnya menuju jenjang perkawinan.

Sesepuh Desa Bundar, Kecamatan Dusun Utara, Darlen M Linda, mengatakan bahwa ada beberapa prosesi dalam perkawinan adat Suku Dayak Ma'anyan di Kabupaten Barito Selatan (Barsel).

Dimulai Ijari. Ijari adalah kedua calon mempelai sepakat melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan tanpa diketahui orang tua masing-masing.

Dalam prosesi Ijari, pasangan atau calon pengantin mengunjungi tokoh adat atau pengurus agama. Lalu menyerahkan pernyataan tertulis yang isinya sepakat untuk menikah disertai barang bukti yang menguatkan pernyataan, biasanya di atas meterai 6000.

'Setelah itu, tokoh adat atau tokoh agama memanggil kedua orang tua atau ahli waris untuk memberitahukan keinginan kedua mereka,' tutur Darlen kepada Borneonews, Sabtu (1/4/2017).

Setelah ada kata sepakat, baru disusul dengan musyawarah keluarga kedua belah pihak untuk perencanaan tanggal dan bentuk acara perkawinan.

Pertemuan itupun menghasilkan surat pertunangan yang kelak akan digunakan sebagai bukti resmi saat perkawinan dilaksanakan. (URIUTU DJAPER/B-3)