BORNEONEWS, Palangka Raya - Kapolsek Rakumpit, Iptu Damlias bakal menggiatkan safari keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dengan menyambangi masyarakat, masjid di hari Jumat dan gereja di hari Minggu.

Langkah ini sebagai upaya mencegah lebih maraknya peredaran obat daftar G jenis zenith disamping tugas pokok memberikan imbauan tentang bahayanya kebakaran hutan dan lahan. "Kita akan melakukan safari kamtibas dengan mendatangi kelompok masyarakat. Kemudian masjid dan gereja," kata Damlias, Selasa (4/4/2017).

Dia juga bertekad terus mendatangi sekolah di hari Senin, sekaligus memberikan wawasan tentang bahayanya obat terlarang itu. Menurut Damlias, aktivitas masyarakat rata-rata sebagai nelayan, penambang dan berkebun karet.

"Di sana status sosial menengah ke bawah. Kalau narkoba golongan 1, itu tidak. Jadi lebih cenderung pada undang-undang kesehatan (peredaran Zenith)," bebernya.

Hal ini terjadi karena zenith harganya jauh lebih murah dibanding sabu. Namun demikian, dampak buruk bagi si pemakai juga sangat besar. Oleh sebab itu pihaknya terus berupaya menekan angka peredaran zenith.

Diketahui, Jumat (31/3/2017) aparat Polsek Rakumpit meringkus pengedar zenith bernama Simpei (47 tahun). Warga Jalan Tumbang Talaken Km 73 ini mengedarkan di wilayahnya. Barang bukti yang diamankan kala itu sebanyak 1 keping atau 10 butir zenith. Ini karena zenith yang dimiliki sudah banyak terjual.

Sebelumnya, Selasa (8/2/2017) pihaknya juga menangkap dua pengedar zenith. Pelaku yang diketahui bernama Irfan Arifin (21) dan Bahtiar (40) ditangkap saat melintas di depan markas Polsek Rakumpit. (BUDI YULIANTO/B-6)