BORNEONEWS, Palangka Raya - Sebanyak 12 orangutan akan dilepaskan ke Pulau Salat di Kabupaten Pulang Pisau, Rabu (5/4/2017). Orangutan itu telah menjalani program reintroduksi di fasilitas Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Nyaru Menteng, Palangka Raya.

Tahap ini merupakan tahap akhir rehabilitasi atau disebut pra pelepasliaran. Setelah menjalani tahap ini dan dinyatakan memenuhi syarat, baru primata-primata endemik itu benar-benar dilepaskan ke hutan alami.

"Tahap ini perlu dilaksanakan di lingkungan alami yang aman dan terkendali, dan pulau berhutan merupakan lokasi yang ideal," kata Koordinator Komunikasi dan Edukasi BOS Nyaru Menteng, Monterado 'Agung' Fridman.

Pra pelepasliaran ini merupakan program kerjasama Yayasan BOS dengan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), perusahaan yang didirikan oleh pengusaha nasional H Abdul Rasyid AS, serta Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah. Pulau Salat sebelumnya lahan masyarakat yang dibeli untuk kepentingan konservasi.

Direktur Utama PT SSMS Tbk Vallauthan Subraminam menyampaikan, keikutsertaan pihaknya merupakan komitmen mengikuti tata kelola lingkungan yang lestari atau berkelanjutan. Ini juga merupakan pembuktian industri bisa berjalan seiring dengan upaya konservasi.

'Kami sangat menyadari pentingnya upaya pelestarian habitat dan ekosistem, terutama di Kalimantan Tengah ini," Kata Vallauthan. (RONI SAHALA/m)