BORNEONEWS, Sampit - Supriyono alias Apri, pengedar zenith yang diciduk di kediamannya di Jalan Kayu Mas II, Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), ternyata sudah lima kali bertransaksi dengan bandarnya. Ia mengambil pil koplo dari bandar di Palangka Raya lewat calo.

"Saya sudah lima kali ambil zenith, melalui perantara calo, barang yang diamankan ini saya beli sehari sebelum ditangkap," kata tersangka saat pelimpahan berkas tahap II di Kejari Kotim, Kamis (6/4/2017).

Menurut tersangka ia diamankan petugas Polsek Pundu pada Selasa (31/1/2017) sore di rumahnya, saat itu petugas menghampirinya apakah ada zenith, tanpa curiga tersangka mengiyakan hingga akhirnya dilakukan penggeledahan ditemukan di dapur rumahnya zenith sebanyak 2060 butir.

Diceritan tersangka, 2000 butir zenith itu ia beli pada Senin (30/1/2017) di kawasan pelabuhan Flamboyan, Palangkaraya. Saat itu ia didatangi seorang pria yang diduga calo menghampirinya menggunakan sepeda motor Yamaha RX King.

Saat itu ia ditanya apa ingin mencari zenith, saat diiyakan tersangka menanyakan harganya."Saat itu harga seboks Rp230 ribu, setelah itu saya pesan 20 boks (2000 butir) zenith," katanya.

Uang diserahkan, kemudian tersangka diminta menunggu, tidak lama kemudian calo itu datang dan menyerahkan zenith itu kepada tersangka. Baru sehari dan belum sempat terjual ia keburu ditangkap aparat setempat. Atas perbuatannya itu tersangka dijerat dengan Pasal 197 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. (NACO/B-5)