BORNEONEWS, Kuala Kapuas - Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas terus melakukan sosialiasi menjaga kebersihan untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue (DBD), dengan sistem jaringan di kecamatan, dan pelosok desa. Kegiatan ini merupakan dari kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) aedes aegypti, sumber dari penyakit DBD.

Target kegiatan ini adalah terciptanya pola hidup masyarakat yang tidak membuang sampah sembarangan. "Perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pola hidup untuk tidak membuang sampah sembarangan, sehingga mengakibatkan nyamuk demam berdarah berkembang biak," kata Apendi, Plt Kepala Dinas Kabupaten Kapuas, Kamis (6/4/2017).

Apendi mengatakan, pihaknya sudah menghimbau melalui tenaga kesehatan yang berada di tingkat kecamatan dan pelosok untuk sosialisasi kepada masyarakat agar melakukan kegiatan 4 M plus di lingkungan masing-masing.

Empat M Plus yaitu menutup, menguras tempat penampungan air, mengubur tempat penampungan air yang tidak terpakai, dan memantau jentik nyamuk seminggu sekali. Plus artinya menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan repelen antinyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, dan menggunakan kelambu.

"Kita sudah instruksikan agar tenaga kesehatan di kecamatan untuk mengajak warga melakukan kegiatan menguras, menggali, mengubur dan menggunakan alat pencegahan terhadap nyamuk, misalnya obat nyamuk dan kelambu," ungkapnya.

"Jangan berpikir dengan fogging dapat mengatasi demam berdarah. Dengan fogging justru sudah ada korban DBD. Itu bukan solusi atasi nyamuk yang mengakibatkan DB. Tapi dengan pola hidup sehat dan menjaga lingkungan tetap bersih, kita bisa atasi masalah DBD," tandasnya. (DJIMMY NAPOLEON/B-10)