Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Apa Urgensinya Ibu Kota Pindah dari Jakarta Ini Kata Menteri PPN

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 08 April 2017 - 00:11 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Alasan di balik rencana kepindahan ibu kota pemerintahan dari Jakarta ke Palangka Raya, menarik untuk dicari alasan terlebih yang bersifat kekinian. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang PS Brodjonegoro mengungkap sejumlah alasan. Dari segi historis, perkembangan ekonomi, dan juga masalah sosial.

Secara ekonomi, ada fenomena unik yang membuat gusar mantan Menteri Keuangan ini. Kenapa Ternyata setelah dilakukan kebijakan otonomi daerah pasca reformasi dimulai, ekomomi bukannya bergeser ke daerah-daerah seperti yang diharapkan pendukung arus reformasi dan otonomi daerah. Peran Pulau Jawa, malah menjadi makin naik produk domestik bruto (PBD).

'Urgensi pindah Karena setelah otonomi daerah, peran Pulau Jawa dalam PDB makin naik, bukannya malah turun. Jawa itu sumbang 54% dari seluruh ekonomi Indonesia. Sedangkan Kalimantan cenderung turun termasuk pulau-pulau lain. Nah kita butuh menyeimbangkan Jawa dan luar Jawa,' terang Bambang PS Brodjonegoro kepada Borneonews.co.id.

Ditinjau dari segi sosial, Bambang juga mengemukakan hasil kajiannya bahwa beban Jakarta terlalu berat, antara lain biaya macet, banjir, dan jumlah penduduk makin besar. Persoalan ini tidak ideal bagi pengembangan ibukota negara sekaligus ibukota pemerintahan.

'Dengan kondisi seperti itu, untuk menjalankan pemerintahan yang efektif menjadi makin sulit. Karena itu perlu pusat pemerintahan yang baru dan itu di luar jawa. Nah ada ide dari Founding Fathers kita yaitu Sukarno, yang pernah berfikir seharusnya Palangka Raya jadi ibukota. Saya pikir ada nilai sejarah ini yang harus ditindaklanjuti dengan studi kelayakan,' beber dia. (ROZIQIN/B-5)

Berita Terbaru