Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bengkulu Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penurunan Ekspor Sawit Indonesia Terjadi di Negara-negara Ini

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 08 April 2017 - 07:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Meski mencatatkan peningkatan volume ekspor minyak sawit Indonesia ke sejumlah negara, namun permintaan terhadap komoditas andalan nasional ini juga mengalami penurunan di beberapa negara lainnya.

Beberapa negara yang mengurangi kuota impor minyak sawit dari Indonesia antara lain adalah Amerika Serikat, negara-negara Uni Eropa, Pakistan dan India. Negeri Paman Sam mencatatkan penurunan permintaan sebesar 46% atau dari 100,89 ribu ton pada Januari dan tergerus menjadi 54,85 ribu ton pada Februari.

Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) yang diakses di Jakarta, Jumat (7/4/2017), penurunan impor tersebut diikuti oleh negara-negara Benua Biru sebesar 43%, Pakistan 25% dan India 13%.

Selain dari bea keluar yang tinggi, penurunan permintaan juga disebabkan adanya perlambatan konsumsi masyarakat di India dan banyaknya stok kedelai di Amerika Serikat.

Dari sisi harga, sepanjang Februari 2017 harga rata-rata CPO global bergerak di kisaran US$725-US$820 per metrik ton dengan harga rata-rata US$777,5 per metrik ton.

Harga harian minyak sawit pada pekan pertama sampai pada pekan ketiga masih menunjukkan tren kenaikan dan terus terkoreksi pada pekan terakhir Februari. Harga mulai terkoreksi karena permintaan pasar yang sepi.

Harga CPO global masih stagnan sepanjang Maret yang bergerak di kisaran US$685-US$750 per metrik ton dengan harga rata-rata US$731,7 per metrik ton.

"Harga sampai pekan kedua April akan masih tetap stagnan dan bergerak di kisaran US$680-US$720 per metrik ton," ujarnya.

Sementara itu, pemerintah Indonesia telah menetapkan bea keluar ekspor CPO untuk April sebesar US$3 per metrik ton dengan harga referensi US$762,88 per metrik ton. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru