Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sumba Barat Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menjual Daun Sapat Jadi Mata Pencarian Alternatif Warga Barito

  • Oleh H Laily Mansyur
  • 08 April 2017 - 06:26 WIB

BORNEONEWS, Buntok - Menjual daun Sapat menjadi mata pencaharian alternatif bagi warga Desa Tanjung Jawa, Asam, Kalahien dan Desa Pararapak, Kecamatan Dusun Selatan (Dusel), Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah. Masyarakat yang mayoritas petani karet itu, makin rajin mengumpulkan helai daun Sapat, mengeringkannya lalu menjualnya.

"Lagi pula untuk menjualnya tidak terlalu repot. Karena para pembelinya langsung mendatangi rumah kami dengan membawa uang kontan," terang Unda (40), salah seorang warga Desa Pararapak kepada PPost, Jumat (7/4/2017). 

Daun Sapat yang banyak ditemukan di hutan-hutan wilayah itu, diolah oleh perusahaan jamu, sebagai obat herbal sekaligus untuk kecantikan. Harganya pun menjanjikan. Unda menyebutkan, daun tersebut dijual kepada pengumpul, dalam bentuk daun kering berkisar   Rp16 ribu per kilogaram.

Para warga di Dusun Selatan menjelaskan, saat ini usaha mengumpukan daun Sapat tersebut menjanjikan untuk menambah penghasilan keluarga yang rata-rata menjadi petani karet. Mencari bahan baku tumbuhan herbal tersebut juga tidak terlalu sulit. 

"Mencari daun itu hanya membutuhkan keberanian kita untuk memanjat batang pohon Sapat yang tergolong besar, serta mau mengumpulkan daun dari setiap ranting yang kemudian dijemur. Bila kering, maka siap untuk dijual " urai Unda.

Ia menerangkan, selain menyadap karet, pekerjaan mencari dan mengumpulkan daun Sapat tersebut, kini tidak hanya dilakukan oleh warga desanya. Namun begitu juga pada desa- desa lain, seperti Desa Kalahien, Asam, Tanjung Jawa.

"Kalau saya lihat, para pengumpul daun obat kecantikan ini malah mencari pasaran hingga ke wilayah daratan di Kecamatan Gunung Bintang Awai," bebernya.

Saragih, Kepala Desa Parapak bersyukur dengan adanya perusahaan kosmetik yang memerlukan daun sapat. Karena kini menjadi usaha tambahan bagi warganya."Warga saya seperti ketiban Bulan setelah tahu harga jual  daun hutan ini melonjak naik, dan dari hasilnya bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarga." (H. LAILY MANSYUR/N). 

Berita Terbaru