BORNEONEWS, Sampit - Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Dharma Tirta Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Firdaus Herman Ranggan mengatakan, ada syarat jika ingin pelayanan lebih baik, di antaranya tarif harus naik.

Menurutnya, keterbatasan anggaran untuk melakukan perawatan dan perbaikan sering dirasakan pihak PDAM. Terlebih dengan tarif yang dikenakan kepada konsumen lebih kecil daripada biaya produksi air bersih.

"Memang harus ada kenaikan tarif mengingat listrik sudah naik, bahan kimia pengolahan air bersih juga sudah naik. Tapi kita masih dengan harga yang tetap. Jadi, anggaran kita kurang untuk perawatan dan perbaikan," ujar Firdaus, Minggu (9/4/2017).

Firdaus menuturkan, untuk perawatan saluran yang bocor atau meteran yang rusak bahkan penambahan kapasitas produksi air bersih memerlukan dana yang cukup besar.

"Untuk kenaikan tarif kami masih mengkaji agar tidak menjadi beban masyarakat, kemungkinan akan ada semacam subsidi silang nantinya," imbuh Firdaus.

Firdaus melanjutkan, "Kenaikan tarif memang sudah direncanakan. Namun seperti apa teknisnya belum ditetapkan. Yang jelas, akan ada kenaikan, setidaknya menyamai harga produksi air bersih saat ini, yakni sebesar Rp3600 per meter kubiknya." (NOOR ANNISA/B-5)