BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengerahkan sedikitnya 60 personel untuk mengawal pawai Panji Rasulullah dan tablig akbar yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kabupaten Kobar. "Kami kawal dari titik start hingga acara berakhir," terang Ketua GP Ansor Kabupaten Kobar, Abdul Sahel saat dihubungi Borneonews, Minggu (9/4/2017).

Sejak awal, dua ormas itu memang sudah melakukan penolakan terkait tema yang ditawarkan pada kegiatan tersebut. Mereka mengaku keberatan dengan kata 'Khilafah' yang diselipkan pada tema acara.

"Sebenarnya kami tidak mempermasalahkan bentuk acaranya, hanya saja kami khawatir istilah Khilafah ini dijadikan propaganda untuk merongrong NKRI," sebutnya.

Pada acara pawai dan tablig akbar di Masjid Sirajul Muhtadin, Keluarahan baru itu, HTI Kabupaten Kobar mengangkat tema 'Khilafah Kewajiban Syar'i, Jalan Kebangkitan Umat'.

Meski begitu, imbuh Abdul Sahel, pihaknya masih melakukan analisa apakah dalam rangkaian acara yang digelar HTI Kobar itu ada propaganda Khilafah yang mengarah untuk mendirikan negara dalam negara atau tidak.

"Kami masih analisa dulu, Mas. Paska kegiatan ini kami juga akan mengajak ormas lain untuk sama-sama membicarakan persoalan Khilafah ini," tulisnya melalui pesan singkat. (FAHRUDDIN FITRIYA/B-2)