BORNEONEWS, Kasongan - Para pendemo pro Bupati Ahmad Yantenglie mengaku kecewa lantaran niatnya  menyampaikan pernyataan sikap dan bertemu pimpinan DPRD Katingan tidak kesampaian, Senin (10/4/2017).

"Kami kecewa dengan pihak DPRD Kabupaten Katingan yang tidak mau menemui kami," ujar Edi Supiyan salah seorang tokoh pemuda Katingan pro Bupati Ahmad Yantenglie yang ikut berdemo di halaman gedung DPRD setempat, Senin (10/4/2017).

Edi Supian mengatakan, jika pihaknya melihat DPRD, itu ada semacam ketidakadilan. Pasalnya sebelumnya ada beberapa kelompok masyarakat ingin melakkan pemakzulan terhadap Bupati Katingan saat itu, namun saat itu para wakil rakyat termasuk Ketua DPRD Ignatius Mantir Ledie Nussa menjemput bola dengan menghampiri pendemo di depan pintu gerbang DPRD setempat.

"Di saat kami juga ingin menyampaikan aspirasi, mereka para wakil rakyat ini tidak bersedia," kata Edi Supiyan.

Edi Supiyan mengatakan sebenarnya ada beberapa poin yang ingin disampaikan kepada wakil rakyat itu.

Di antaranya bahwa ada dugaan kalau Wakil Bupati Sakariyas dan Ketua DPRD Ignatius Mantir L Nussa itu melakukan perbuaan tercela saat terlibat mabuk-mabukan.

"Kami minta DPRD membentuk pansus untuk penelitian indikais foto perbuatan tercela itu," tegas Edi Supiyan.

Sementara itu, koordinator aksi 162 tolak pemakzulan Bupati Katingan Edy Ruswandi mrnegaskan, sebetulnya pihaknya sudah menyampaikan pemberitahuan kepada pihak Polres Katingan terkait rencana aksi demo damai di gedung dewan hari ini.

"Surat pemberitahuan itu kami sampaikan pada Minggu kemarin. Namun ternyata pihak Polres belum bisa mengizinkan karena waktunya mepet, paling tidak 3 hari sebelum aksi, itu disampaikan," kata Edy Ruswandi.

Edy Ruswandi menyampaikan pihaknya tengah melakukan koordinasi terlebih dahulu terkait rencana aksi demo damai kembali di gedung dewan ini. "Ya kita akan koordinasikan terlebih dahulu mengenai kemungkinan aksi demo damai tolak upaya pemakzulan Bupati Katingan," imbuhnya. (ABDUL GOFUR/B-5)