BORNEONEWS, Sampit - Guna mengantisipasi penyalahgunaan terhadap kepemilikan senjata api (senpi) Polres Kotawaringin Timur (Kotim) melakukan penarikan terhadap senpi yang berada di tangan sejumlah anggota.

"Ada 50 senpi yang kami tarik dari anggota, dan para perwira. Hal tersebut dilakukan karena berdasarkan perintah pimpinan," ujar Kapolres Kotim AKBP Johanes Pangihutang Siboro, melalui Kabag Ops Kompol M Ali Akbar, Senin (10/4/2017).

Penarikan senpi dilakukan secara berkala untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi di Polres Kapuas beberapa waktu lalu.

Selain itu, adanya surat izin yang sudah kedaluwarsa menjadi salah satu alasan ditariknya senpi tersebut. 

"Tidak hanya anggota, namun perwira baik itu kapolsek maupun lainnya juga menyerahkan senpi tersebut," lanjut Ali.

Walaupun senpi ditarik dari para anggota dan perwira, namun nantinya akan diserahkan kembali dengan syarat mereka mengikuti sejumlah tes.

Sehingga, nantinya bagi anggota dan perwira yang diminta menyerahkan senpi tersebut akan kembali mengkiti tes. Setelah lulus dari tes  maka senpi akan dikembalikan diserahkan.

"Tes tersebut dilakukan agar nantinya tidak ada penyalahgunaan senpi. Sehingga hanya anggota yang benar-benar lulus tes dan layak memegang senpi," kata Ali. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)