Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Razia PETI Dinilai Bakal Menambah Warga Miskin di Katingan

  • Oleh Abdul Gofur
  • 11 April 2017 - 22:36 WIB

BORNEONEWS, Kasongan - Razia pertambangan tanpa izin (PETI) yang digelar Polres Katingan sejak beberapa hari ini, dinilai akan berdampak terhadap bertambahnya warga miskin. Pasalnya, tidak sedikit warga Katingan selama ini yang menggantungkan hidup dengan penghasilan dari menambang emas tradisional itu.

Sejumlah warga menuturkan jika pekerja penambang emas tradisional itu dirazia, maka dampaknya keluarga mereka akan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Karena sekarang lapangan pekerjaan sangat terbatas. Walaupun ada tapi tidak semua warga bisa diterima bekerja," ungkap Sarifudin, warga Kereng Pangi Hampalit, Kecamatan Katingan Hilir, Selasa (11/4/2017).

Sementara menurut Didi, warga Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah, juga mengakui dampak dirazianya penambang emas tradisional oleh aparat Polres Katingan. Sebagian pekerja pun syok dan takut ditangkap.

"Lalu kalau sudah dirazia, mereka suruh bekerja apa. Sebab lapangan pekerjaan sekarang sulit didapat terutama yang menghasilkan uang, menambang dilarang. Terus mereka mau makan apa kalau tidak ada lagi penghasilannya," tanya Didi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya pihak Polres Katingan telah membentuk Tim Ops Telabang Peti 2017. Razia PETI akan berlangsung sejak 5 hingga 30 April.

"Dengan mendengar ada razia, warga masyarakat yang biasa menambang emas tradisional jadi takut dan tidak berani menambang. Tapi akibat banyaknya pengangguran ini juga akan berdampak negatif, misalnya maraknya pencurian," ujar Adin, warga Pendahara Kecamatan Tewang Sanggalang Garing. (ABDUL GOFUR/B-11)

Berita Terbaru