BORNEONEWS, Sampit - Hasil yang besar adalah salah satu cara para bandar merayu warga agar terjerumus menjadi pengedar maupun kurir narkoba di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

"Pengedar dan kurir itu dijanjikan hasil besar, sehingga dia nekat menjual narkoba walaupun dampak negatifnya sudah diketahui," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kotim Najmi Fuadi, Rabu (12/4/2017).

Pesan tersebut disampaikan Nazmi di hadapan puluhan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat saat penyuluhan anti narkoba di Jl Baamang 1, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kotim.

Tidak hanya itu, Nazmi juga menyebutkan, ada seorang nenek yang terjerumus di lembah haram tersebut. Di mana setelah ditangkap dia pun kaget, karena tidak tahu bahwa yang dijualnya adalah barang yang dilarang. Dan hanya tahu bahwa narkoba tersebut dijual dan mendapatkan untung.

"Dengan adanya hal tersebut, maka warga harus antisipasi dan harus waspada. Jangan sampai dijebak dan hanya karena dujanjikan mendapatkan uang banyak lalu mau jadi narkoba," kata Nazmi.

Najmi mengingatkan, peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Kotim sudah sangat parah. Penanganan kasus narkoba di daerah ini bahkan sering menjadi yang tertinggi di Kalimantan Tengah (Kalteng), yang mengindikasikan peredaran narkoba sangat marak.

Berbagai cara dilakukan bandar dan pengedar untuk memperdaya warga agar terjerumus menjadi pengguna narkoba. Ini harus dilawan agar narkoba tidak makin merajalela dan tidak terus memakan korban jiwa. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)