BORNEONEWS, Sampit ' Masalah galian C di Kabupaten Kotim dinilai dilematis bagi pemerintah daerah. Defmikian disampaikan Asisten II Setda Kotim, Halikinnor, Rabu (12/4/2017).

Terkait itu, Halikin menegaskan, mereka akan segera melakukan rapat dengan pihak terkait untuk mencari solusi. Kkarena di satu sisi, galian C merupakan kebutuhan baik itu untuk pembangunan pemerintah maupun masyarakat.

Di sisi lain, kawasan galian C sendiri masuk dalam kawasan hutan, sehingga harus diselesaikan agar usaha itu bisa dijalankan dengan legal. Karena jika galian c ilegal, pemerintah juga tidak bisa memungut pajaknya. Dan apabila dipungut, merupakan bentuk pelanggaran.

'Makanya cepat kita rapatkan karena kita tidak mau ada demo dan lain sebagainya. Ini (razia) dampaknya luar biasa. Ratusan sopir yang tidak bisa makan tambah lagi keluarga mereka, luar biasa dampaknya,' ujar Halikin.

Halikin berharap ada win-win solution untuk masalah tersebut, sehingga usaha galian C segera jalan, meski di satu sisi ini tidak begitu berpengaruh besar bagi pengusaha.

Usaha galian c di Kotim beberapa hari terakhir ini lumpuh akibat adanya razia yang dilakukan oleh Polres Kotim, sehingga pengusaha maupun sopir truk tidak berani bekerja. Razia itu sendiri dilakukan lantaran usaha galian c khususnya di Jalan Jenderal Sudirman Sampit sebagian besar tidak mengantongi izin. (NACO/B-11)