Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bengkalis Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menengok Usaha Warga Desa Basungkai Olah Batang Pohon Kelapa Menjadi Cobek

  • 14 April 2017 - 12:42 WIB

BORNEONEWS, Kuala Kapuas - Kapuas ternyata memiliki pengrajin cobek dan ulekan yang terbuat dari batang pohon kelapa. Kerajinan tangan bernilai ekonomis itu merupaka karya warga Ray 9 Handil Sampurna RT3, Desa Basungkai, Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas Kalteng.

Saat ini, di desa tersebut terdapat belasan pengrajin yang mengolah cobek menggunakan mesin. Hasilnya efektif, hanya dalam lima menit satu cobek sudah siap jual.

Kadir, salah satu pengrajin cobek tradisional, Jumat (14/4/2017), mengatakan, di desanya ada 11 pengrajin cobek dan ulekan. Di antara mereka, ada yang masih menggunakan cara manual, yakni pahat. 

Bahan yang digunakan, katanya berasal dari batang pohon kelapa yang sudah tua dan batang pohon cempedak. Satu batang kelapa dibelinya dengan harga Rp150 ribu.

"Untuk bahan baku melimpah dan tak sulit didapat. Satu batang kelapa setelah dipotong-potong bisa menghasilkan 150 cobek," kata Kadir.

Ditambahkannya, proses pembuatannya dari awal batang pohon kelapa atau cempedak dipotong-potong sesuai ukuran. Potingan itu dibentuk seperti ban kecil dan dijemur maksimal lima jam.

Selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin untuk proses pembuatan cobek. Kemudian diamplas hingga halus dan siap untuk dijual.

Untuk ukuran yang dibuat dari diameter 18 cm hingga 32 cm, sehingga harga yang dijual bervariasi. Dari Rp7.500 sampai Rp30 ribu. Harga tersebut merupakan harga di tingkat pengrajin dan belum termasuk harga ulekan.

Kadir mengatakan sudah ada pesanan dari Banjarmasin, Banjarbaru hingga Kaltim. Untuk di Kalteng sudah ke sejumlah kabupaten dan kota. 

Sementara itu, Kepala Dinas Disperindagkop dan UMKM Kabupaten Kapuas Suparman mengapresiasi ekonomi kreatif yang dilakukan warga Desa Basungkai ini. 

"Saya sangat mendukung sekali usaha kerajinan seperti ini. Apalagi pemasarannya sampai ke luar Kalteng. Kita juga menawarkan kepada pengrajin berupa bantuan. Dengan catatan untuk kelompok bukan perorangan," kata Suparman. (DJIMMY NAPOLEON/B-11)

Berita Terbaru