Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Tojo Una-Una Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

ITBT Palangka Raya Bawa Tangisan Orangutan ke Cirebon

  • Oleh Nazir Amin
  • 16 April 2017 - 18:32 WIB

BORNEONEWS, Cirebon - Institute Tingang Borneo Teater (ITBT) Palangka Raya membawa 'Tangisan Orangutan' sampai ke Cirebon, Jawa Barat. ITBT Palangka Raya sebagai perwakilan kelompok teater dari Pulau Kalimantan berpartisipasi dalam Festival Teater Cirebon 3, pada 2-11 April 2017.

"Kami diundang terlibat dalam Festival Teater Cirebon 3. ITBT Palangka Raya mempersembahkan naskah berjudul Kahiu Manangis, sutradara Abdul Khafidz Amrullah, Minggu, 9 April 2017," kata Pimpinan Produksi Lusy Oklivtita dalam rilis yang diterima, Minggu (16/4/2017).

Festival Teater Cirebon adalah festival teater terbesar di Cirebon. Aktivitas seni dan budaya yang diselenggarakan oleh kelompok teater Tjaroeban ini, dilaksanakan setiap bulan April sejak 2015. Pada Festival Teater Cirebon 2017, dibuka oleh Ketua Disporbudpar Kota Cirebon, Dana Kartiman dan Keraton Kanoman Mama Pati Qadiron, 2 April 2017. Lalu, ditutup oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, 11 April 2017.

Institute Tingang Borneo Teater (ITBT) Palangka Raya dalam pementasan Kahiu Manangis, yang disutradarai Abdul Khafidz Amrullah, Minggu (9/4/2017), mempercayakan Lusy Oklivtita sebagai pimpinan produksi.

Para pemain yang terlibat, Noventri Andika, Dava Malik Ibrahim, dan Julius Leonard Margana Simanjuntak, dengan penata musik, Khara Makrothomia Toda, Lampang Sastra Wijaya.

Lusy Oklivtita mengungkapkan, pementasan ITBT Palangka Raya mendapat respon positif masyarakat Cirebon. Seusai pementasan, mereka menggelar sesi diskusi bersama para penonton. Banyak yang bertanya apakah benar Orangutan di Kalimantan dibantai Apakah benar status Orangutan sekarang sudah hampir punah Apa yang bisa kita lakukan dari Cirebon untuk turut menjaga kelestarian Orangutan

"Dan banyak lagi pertanyaan mereka tentang Orangutan. Ini menarik, karena yang tadinya mungkin masyarakat Cirebon tidak terlalu tahu tentang Orangutan, tapi setelah menonton pementasan kita, banyak pertanyaan yang timbul di benak mereka," urai Lusy Oklivtita.

Menariknya lagi, selain pementasan dari kelompok-kelompok teater di Indonesia, pada penutupan juga ada diskusi dan pementasan dari maestro teater Indonesia, Nano Riantiarno dan Putu Wijaya.

"Kami senang ITBT Palangka Raya bisa satu event bersama para maestro ini. Kami beruntung dapat berdiskusi dengan mereka. Palangka Raya mendapat salam dari Mas Nano dan Mas Putu," kata Khara Makrothomia Toda yang terlibat sebagai penata musik Kahiu Manangis.

Terinspirasi dari Festival Teater Cirebon 2017, Institute Tingang Borneo Theater Palangka Raya sedang mempersiapkan sebuah event serupa di Kota Palangka Raya.

Menurut Ketua ITBT Palangka Raya, Abdul Khafidz, Palangka Raya perlu sebuah acara yang dapat menjadi tempat penggiat teater berkreasi bersama seperti daerah-daerah lainnya. Ia mengaku sedang mempersiapkan Festival Teater Palangka Raya yang pertama tahun depan, 2018.

"Festival ini akan kita selenggarakan tahun 2018, mengingat banyak hal yang perlu kita persiapkan, kita publish dari sekarang agar para penggiat teater, sanggar-sanggar teater di Palangka Raya dapat mempersiapkan karya dan kelompoknya," kata Abdul Khafidz. (RO/*/N).

Berita Terbaru