Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Tiga Kecamatan di Seruyan yang Dinilai Rawan DBD

  • Oleh Parnen
  • 17 April 2017 - 05:32 WIB

BORNEONEWS, Kuala Pembuang - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Seruyan, Mahdiniansyah, mengatakan, sedikitnya ada tiga kecamatan di Seruyan yang dinilai rawan didapati atau terjadinya serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Tiga kecamatan itu meliputi, Kecamatan Seruyan Hilir, Hanau dan Seruyan Hulu. Masyarakat diminta menjaga kebersihan lingkungan.

"Temuan kasus DBD di kabupaten kita ini terbilang cukup tinggi. Contohnya, tahun 2016 lalu tercatat sebanyak 37 warga yang positif menderita penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu," kata Mahdiniansyah, Minggu (16/4/2017).

Laporan jumlah penderita DBD tersebut, lanjutkan, disampaikan oleh pihak puskesmas atau rumah sakit di  wilayah Bupati Sudarsono yang memberikan penanganan dan pengobatan terhadap warga pasien itu. 

"Untuk penanganan DBD ini sangat membutuhkan perhatian bersama. Tidak hanya dari pemerintah daerah, tetapi juga masyarakat," ujarnya. 

Menurutnya, kondisi cuaca khususnya di Seruyan yang saat ini kadang panas dan kadang turun hujan,  masyarakat turut diimbau bisa mewaspadai munculnya penyakit tersebut. Penyebab munculnya penyakit yang tergolong berbahaya tersebut lantaran nyamuk biang penyakit akan berkembang biak, terutama pada tempat-tempat penampungan air. Kondisi kebersihan lingkungan juga turut mempengaruhi. 

"Apalagi wilayah Seruyan ini diapit dua kabupaten yang juga endemis DBD, yaitu Kabupaten Kotawaringin Timur, dan Kotawaringin Barat," katanya. 

Rencananya, Dinas Kesehatan Seruyan menjadwalkan menggelar pertemuan khusus, di Desa Pembuang Hulu, Kecamatan Hanau, Kamis (20/4/2017). Agendanya, membicarakan terkait soal ancaman serangan penyakit DBD. Menurut Mahdiniansyah, pertemuan dimaksud, menggelar sosialisasi gerakan pencegahan baru terkait penanggulangan DBD dengan sebutan nama Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

"Nanti Kamis (20/4/2017), kita akan adakan sosialisasi membahas penanggulangan DBD ini. Seluruh camat, petugas kesehatan baik puskesmas atau rumah sakit dan masyarakat turut kita undang dengan harapan bisa hadir dalam kegiatan itu," kata Mahdiniansyah, Minggu (16/4/2017).

Mahdiniansyah menjelaskan, gerakan Jumantik yang akan disosialisasilan tersebut, memiliki peran untuk mendorong sekaligus menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat Seruyan pentingnya menerapkan pola 3M (mengubur, menguras, menutup) barang atau benda yang berpotensi mengandung genangan air seperti hujan.

"Kita berharap melalui pelaksanaan giat gerakan ini nanti di lapangan, tingkat kejadian serangan DBD di Seruyan dapat mengalami penurunan atau berkurang dibanding tahun sebelumnya. Kita akan libatkan keikutsertaan masyarakat umum yang peduli terhadap ancaman penyakit demam berdarah ini," ungkapnya. (PARNEN/N). 

Berita Terbaru