Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Simalungun Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Malaysia Pangkas BK, Pasar Minyak Nabati Eropa Lesu

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 17 April 2017 - 12:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pasar minyak nabati Eropa akhir pekan lalu mengalami tekanan, yang terimbas oleh keputusan Malaysia untuk menurunkan bea keluar (BK) terhadap minyak sawit yang besarannya tak sesuai ekspektasi.

Sejumlah pialang, seperti dilansir Reuters, mengatakan bahwa pasar sempat menguat di awal perdagangan pada akhir pekan lalu seiring dengan rebound yang dicatatkan harga minyak sawit, tapi kemudian melemah setelah keputusan Malaysia itu menjadi katalis negatif terhadap pasar.

Malaysia, yang menjadi produsen minyak sawit terbesar kedua setelah Indonesia, akan menurunkan BK minyak sawit menjadi 7 persen pada Mei, dari 7,5 persen pada April. Padahal, banyak pelaku industri sawit yang memperkirakan BK dipangkas menjadi 6,5 persen.

Sementara itu, harga minyak rapeseed di Uni Eropa naik tipis menjadi 3 euro per ton, yang sebagian dipengaruhi oleh melemahnya euro.

Di pasar AS, CBOT, harga minyak kedelai stagnan, demikian juga dengan harga minyak kelapa. Sedangkan harga kernel sawit turun $10 menjadi $40 per ton untuk kontrak April/Mei menjadi $1.000 per ton.

Saat ini harga minyak nabati mengalami tekanan, termasuk minyak sawit, seiring dengan menurunnya kuota impor dari sejumlah negara pengimpor utama, khususnya Tiongkok.

Minyak sawit tercatat sebesar lebih dari 70 persen dari total impor minyak nabati Tiongkok, atau sekitar lima juta ton per tahun. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru