BORNEONEWS, Buntok - Saat ini lulusan sarjana dan SMA mendominasi di Kabupaten Barito Selatan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Barito Selatan, Fajar mengatakan banyaknya penggangguran ini lantaran lapangan pekerjaan tidak seimbang dengan jumlah pencari kerja.

"Kurang lebih 50 persen pengangguran di Barsel dari tingkat perguruan tinggi dan SMA," kata Fajar kepada Borneonews, Senin (17/4/2017).

Penyebabnya selain tak seimbang lapangan pekerjaan karena mereka tidak mau bekerja pada sektor informal, dalam kata lain bekerja kasar. Meski demikian bukan berarti pihaknya akan berpangku tangan.

Pihaknya berupaya mengatasi angka pengangguran dengan perencanaan tenaga kerja. Ini merupakan strategi kebijakan dan program yang dibuat dalam bentuk data makro.

"Setelah disusun secara makro selanjutnya diterapkan secara mikro. Untuk itu kami sudah melibatkan tim Penyusunan Tenaga Kerja termasuk dari Bappeda dan unsur universitas," ucapnya.

Tim ini nantinya merancang dan menyusun perencanaan tenaga kerja dan rencana itu telah mereka paparkan sehubungan dengan arti pentingnya tenaga kerja. Pemaparan berikutnya akan dilakukan dihadapan Kementerian Tenaga Kerja. (URIUTU DJAPER/B-6)