Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Pasuruan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jalan Lingkar Selatan Sampit Masih Ada Prostitusi Terselubung

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 17 April 2017 - 20:40 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Meski sudah sering ditertibkan dengan membongkar bangunan setengah permanen di Jalan Muhammad Hahta, Lingkar Selatan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, karena jadi tempat prostitusi, namun sepertinya tindakan itu tidak pernah hilang, dan aktivitas prostitusi terselubung.

'Ruas ini sering disinggahi para sopir. Banyaknya truk yang berhenti. Selain itu banyak bangunan permanen berdiri dan sepertinya ada bilik atau kamar di dalamnya,' ujar Rahman, warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Minggu (16/4/2017).

Rahman menerangkan, pembongkaran yang dilakukan aparat gabungan beberapa wakti lalu seakan hanya jadi teguran sementara saja. Karena para pelaku bisnis esek-esek kembali mengulangi perbuatan mereka, sehingga butuh penanganan yang cepat dari pemerintah daerah.

Karena prostitusi terselebung bila tidak cepat ditangani, diperkirakan akan cepat tumbuh. Sementara itu Pemkab Kotim saat ini akan menutup tiga buah lokasilasi.

Yaitu lokalisasi Km 12 Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Km 12 Desa Mekar Jaya Kecamatan Parenggean, dan lokalisasi di Desa Tangar Kecamatan Mentaya Hulu.

Hasil pendataan di tiga lokalisasi itu ada 72 pemilik karaoke, 275 pekerja seks komersial dan 8 operator. Dengan rincian untuk lokalisasi Pasir Putih ada 53 karaoke, 190 pekerja seks komersial dan 4 operator yang berasal dari 35 daerah.

Di lokalisasi Tangar ada 7 tempat karaoke, 23 pekerja seks komersial dan 2 operator yang berasal dari 12 daerah. Sedangkan di lokalisasi Km 12 Desa Mekar Jaya terdapat 14 tempat karaoke, 62 pekerja seks komersial dan 4 operator berasal dari 30 daerah.

Bahkan beberapa waktu lalu, Plt Kepala Dinas Sosial Kotim Heriyanto mengatakan awal Mei 2017 ini akan dimulai sosialisasi langsung ke sasaran di lokalisasi, dengan melibatkan Kementerian Agama untuk memberi siraman rohani.

Sosialisasi sekaligus pendataan siapa saja pekerja seks komersial yang memilih dipulangkan ke daerah asal dan yang bertahan di Kotawaringin Timur.

"Kita akan bekerjasama dengan pemerintah daerah asal dan dilakukan serah terima supaya memudahkan pemantauan. Bagi yang memilih bertahan, akan diberi pelatihan kerja sebagai bekal mereka membuka usaha," katanya. (MUHAMMAD HAMIM/B-6)

Berita Terbaru