BORNEONEWS, Palangka Raya - Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Palangka Raya, Rinawati Limonu merasa cabang olahraga catur seakan dianaktirikan oleh KONI, khususnya dari sisi anggaran.

"Dana yang diperlukan 1 tahun kita mintanya Rp100 juta. Tapi digelontorkan oleh KONI hanya Rp3 juta," kata Rinawati seusai penutupan kejuaraan catur senior/junior se Kota Palangka Raya di aula KONI Kalteng, Selasa (18/4/2017).

Padahal para atlet yang tergabung dalam Percasi Palangka Raya sudah banyak menuai prestasi. Salah satunya mereka sudah mengantongi empat gelar juara selama empat tahun berturut-turut dalam ajang kejuaraan catur tingkat provinsi.

Ia berharap prestasi atlet catur tidak berhenti sampai disini. "Saya juga berharap agar KONI kota memperhatikan cabor catur," tuturnya.

Sementara itu Ketua KONI Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto saat dikonfirmasi Borneonews.co.id mengatakan ungkapan tersebut karena ketidakpahaman ketua Percasi.

"Mohon difilterisasi terlebih dulu. Itu berarti ketua pengurus Percasinya baru menjadi pengurus. Jadi belum tahu dia manajemen yang terapkan bagaimana Percasi yang sudah-sudah tidak hanya fokus dalam satu even saja, tapi setiap kegiatan selalu kita tindaklanjuti. Jadi karena ketidakpahaman ketuanya, ya karena baru dia," jawab Sigit K Yunianto, Selasa malam. (BUDI YULIANTO/B-6)