Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penanaman Tumbuhan di Hutan Pantai TWA Tanjung Keluang Terus Berlanjut

  • Oleh Wahyu Wulandari
  • 19 April 2017 - 10:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Areal Taman Wisata Alam Tanjung Keluang yang mengalami degradasi karena kegiatan penambangan pasir sirkon bertahun-tahun lalu kini mulai menghijau. Kini ada sekitar 40 hektare lahan yang telah ditanami berbagai tumbuhan.

'Saat ini areal yang telah ditanami ada 40 hektare, yang terdiri dari 35 hektare tanaman hutan pantai dan lima hektare mangrove di dua lokasi berbeda,' ujar Kepala Departemen Konservasi Lingkungan dan K3 PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) Joko Triyanto kepada Borneonews, baru-baru ini.

Lahan seluas 40 hektare itu merupakan bagian dari 250 hektare lahan yang bakal ditanami selama lima tahun oleh PT SSMS Tbk. Ini termasuk dari Program 1 Juta Pohon yang dilansir perusahaan pada 2014.

'Penanaman ini dilakukan untuk mewujudkan komitmen perusahaan terhadap lingkungan. Selain di Desa Kubu, kita juga mempunyai program menanam hutan pantai di Taman Wisata Alam Tanjung Keluang ini,' ujar Joko.

Mengapa memilih lokasi penanaman di TWA Tanjung Keluang

'Ini merupakan salah satu kawasan alami yang ada di Kotawaringin Barat yang secara langsung berdekatan dan sedaerah dengan PT SSMS Tbk. Kita dari kalangan dunia usaha yang berdiri di daerah ini harus punya rasa memiliki dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar,' tutur Joko.

Seperti halnya di Desa Kubu, perusahaan yang didirikan oleh pengusaha nasional H Abdul Rasyid AS ini juga melibatkan masyarakat setempat dalam pelaksanaan program ini. Perusahaan menggandeng kelompok tani dari Desa Sungai Umbang, yaitu Kelompok Tani Soponyono dan Sopongiro.

"Karena lokasinya berada di daerah Tanjung Pandan yang memang lebih dekat dengan Desa Sungai Umbang, maka kelompok tani yang kami gandeng adalah kelompok tani dari Desa Umbang,' kata Joko.

Sementara Kepala Seksi Konservasi Lingkungan PT SSMS Tbk Agus Darmanto menambahkan, kedua kelompok tani itu memiliki peranan berbeda.

"Satu kelompok tani untuk pembibitan atau nursery, dan satunya lagi untuk penanaman dan pemeliharaan di lokasi TWA Alam Tanjung Keluang,' ujar Agus.

Selain menggandeng kelompok tani, PT SSMS juga memiliki komitmen dengan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah selaku pengelola TWA Tanjung Keluang. Salah satunya yaitu mewujudkan Tanjung keluang sebagai tempat wisata yang memiliki nilai lebih daripada yang sudah ada saat ini.

'Lebih dari sisi apa Pertama, dari sisi lingkungan. Kedua, apabila lingkungannya sudah bagus, kita harapkan kunjungan wisata ke TWA juga meningkat sehingga kontribusi untuk daerah juga meningkat,' jelas Joko.

Adapun jenis tumbuhan hutan pantai yang ditanam antara lain belangiran, ubar burung, dan buah-buahan.

"Untuk buah-buahan salah satunya adalah permintaan dari pihak BKSDA, karena ada beberapa satwa pemakan buah di kawasan hutan pantai TWA Tanjung Keluang,' tandas Agus. (WAHYU WULANDARI/m)

Berita Terbaru