Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Desa Sungai Hijau Terisolasi akibat Banjir

  • 19 April 2017 - 12:22 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Akibat banjir yang menerjang Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) membuat Desa Sungai Hijau terisolir. Pasalnya, jembatan penghubung menuju daerah sekitar terendam air.

"Saat ini Desa Sungai Pakit masih terkurung banjir, karena jembatan yang menghubungkan desa itu ke desa sekitarnya diterjang banjir," sebut Wakil Bupati Kobar terpilih Ahmadi Riansyah saat meninjau lokasi banjir di Kecamatan Pangkalan Banteng, Rabu (19/4/2017).

Akibatnya, sambung dia, aktivitas warga Desa Sungai Hijau terhambat. Luapan air sungai membuat kendaraan roda empat atau lebih tidak bisa melalui jembatan itu. Sepeda motor yang melintas juga harus ekstra hati-hati. "Jika diperlukan, kami akan koordinasikan dengan intansi terkait untuk menyalurkan bantuan," bebernya.

Selain meninjau langsung kondisi warga terdampak banjir, Ahmadi Riansyah juga mulai melakukan pengumpulan data untuk merencanakan langkah-langkah penanggulangan banjir di tempat itu. "Ke depan, perlu dilakukan kajian secara komperehensif untuk menanggulangi banjir di Kecamatan Pangkalan Banteng," ucapnya.

Lanjut dia, normalisasi sungai dan penentuan lokasi-lokasi untuk serapan air juga perlu dicanangkan. Apalagi, Kecamatan Pangkalan Banteng merupakan langganan banjir. Terutama di Desa Amin Jaya, Desa Karang Mulya, Desa Sungai Pakit, dan Sungai Hijau.

Untuk Sungai Pakit, titik rawan banjir yang membahayakan adalah jembatan di dekat SMPN 3 Pangkalan Banteng. Jembatan cor yang menjadi jalur utama Trans Kalimantan dan menjadi batas antar desa dengan Desa Amin Jaya itu rawan jebol bila aliran air dari bagian hulu sungai sangat besar melebihi kemampuan.

"Yang perlu diwaspadai jembatan di Sungai Pakit, kalau air besar dari hulu sangat deras bisa bahaya," tandasnya. (FAHRUDDIN FITRIYA/B-2)

Berita Terbaru