BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga minyak sawit mentah (CPO) kembali melemah pada perdagangan Rabu (19/4/2017), melanjutkan penurunan lima hari beruntun sebelumnya.

"Kecemasan akan oversupply mulai membayangi pasar setelah produksi di Malaysia dilaporkan meningkat," kata analis PT Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra, dalam risetnya, Rabu.

Perlu diketahui, produksi CPO Malaysia pada Maret naik sebesar 16,3%. Sementara dari Indonesia, berdasarkan survei Bloomberg, persediaan selama Maret diperkirakan naik 22%, dan untuk tingkat produksi naik 10%.

Saat ini Indonesia dan Malaysia berkontribusi sekitar 86% dari suplai minyak sawit global.

Selain itu, harga minyak kedelai yang juga melemah turun memberikan tekanan bagi CPO, imbuh Putu.

"Penurunan tersebut terjadi akibat produksi kedelai di Brasil yang mencapai rekor tertinggi," ucapnya.

Berdasarkan platform Reuters, CPO diperdagangkan di kisaran 2.466 ringgit per ton pada pukul 10.20 WIB. Potensi rentang pergerakan hari ini di kisaran 2.410 ' 2.490 ringgit per ton. (NEDELYA RAMADHANI/m)