BORNEONEWS, Sampit - Kejaksaan Negeri Kotawaringin Timur (Kotim) masih menelaah laporan kerusakan Jalan Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan menuju Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit.

"Masih kita telaah, melihat dari data-data yang diberikan dalam laporannya itu," kata Kasi Intel Kejari Kotim Deddy Rasyid kepada Borneonews, Kamis (20/4/2017).

Ia menyebut, pihaknya sejauh ini belum bisa memastikan ada atau tidaknya tindak pidana korupsi dalam laporan yang disampaikan LSM Balanga, Gahara, dan Gerakan Anak Borneo (GAB), mengenai proyek jalan tersebut.

Dalam laporan sejumlah LSM itu, disebutkan bahwa jalan yang juga menghubungkan Kotim dengan Seruyan tersebut sudah rusak parah, padahal  baru selesai dikerjakan pada akhirnya 2016 lalu.

Anggaran proyek jalan itu dari APBD Provinsi Kalteng. Nilainya mencapai Rp6 miliar. Proyek itu dikerjakan oleh pihak ketiga dari Kota Malang, Jawa Timur. LSM pelapor saat mengantarkan berkas laporan beberapa waktu lalu, berharap Kejari Kotim segera menelusuri laporan mereka.

Selain itu, belum lama ini ada warga yang mengeluhkan masalah kualitas jalan tersebut dan sempat menanamkan pohon pisang dan kelapa di badan jalan sebagai bentuk kekesalan mereka. (NACO/B-3)