BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Cuaca ekstrim beberapa kali terjadi pada April 2017 ini, seperti angin kencang dan hujan deras yang menyebabkan banjir di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

Berdasarkan grafik curah hujan normal, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalan Bun memprediksi, bulan April sebagai puncak curah hujan.

"Memang akan banyak hujan di bulan ini. Stasiun Meteorologi Iskandar Kabupaten Kobar mencatat curah hujan dari 1 April hingga 19 April 2017 sudah mencapai 154,9 milimeter (mm), sedangkan curah hujan normal April adalah 322 mm," jelas Forecaster BMKG Pangkalan Bun Yolanda P Destyagani, Kamis (20/4/2017).

Menurutnya, jika dibandingkan dengan data normal, hujan yang turun saat ini 48 % dari curah hujan normal, namun sudah terdapat beberapa kejadian yang merugikan.

"Di antaranya pada 13 April 2017 terjadi angin kencang hingga mencapai 50 km per jam. Kerugian yang diderita adalah beberapa pohon tumbang di sekitar Kecamatan Arut Selatan. Kemudian pada 19 April 2017 terjadi banjir hingga ketinggian 1 m di Kecamatan Pangkalan Banteng," ujarnya.

Sedangkan curah hujan tercatat oleh Stasiun Meteorologi Iskandar Kabupaten Kobar, menurutnya mencapai 42,5 mm/hari atau masih dianggap hujan sedang.

"Tetapi kondisi cuaca tersebut sudah menimbulkan kerugian, di antaranya adalah pemukiman penduduk terendam air dan jalan lintas kabupaten yang menghubungkan Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur sempat terputus," jelasnya. (WAHYU KRIDA/B-2)