BORNEONEWS, Sampit - Imam Wahyudi alias Yudi (40) mengaku sudah sering kali membeli sabu dengan Ateng. Setiap membeli, ia datang langsung ke rumah Ateng di kawasan belakang Golden Sampit.

Kawasan belakang Golden sendiri cukup terkenal di Sampit sebagai sarangnya para pengedar narkoba, bahkan tahun lalu kawasan itu pernah digerebek petugas. Beberapa orang diamankan atas kepemilikan sabu.

Yudi yang berprofesi sebagai sopir mengaku sudah tiga kali beli dengan Ateng. Meski begitu, Ateng membantah. "Memang dia membantah, tapi saya memang ambil sabu dengannya," kata tersangka saat pelimpahan berkas tahap II di Kejari Kotim, Kamis (20/4/2017).

Menurut pengakuan Yudi kepada JPU Kejari Kotim Lady Lanny T, ia diamankan petugas pada Minggu (29/1/2017) lalu sekitar pukul 16.00 wib di Jalan Jaya Wijaya, Kelurahan Baamang Tengah seusai mengambil sabu dari rumah Ateng.

Namun, Yudi membantah sabu itu untuknya, karena ia hanya sebagai perantara. Namun saat jaksa menanya ulang, ia mengaku juga ikut memakai.

Dari tangan tersangka diamankan satu paket sabu seharga Rp700 ribu, selain itu juga barang bukti lain yang turut diamankan yakni satu unit sepeda motor yang digunakan tersangka. Akibat perbuatannya selain harus berpisah dengan istri lantaran mendekam di penjara, tersangka juga harus berpisah dari anaknya yang masih kecil. (NACO/B-2)