Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Rejang Lebong Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bank Kalteng Disarankan Perkuat Basis Sebelum Rambah Sektor Produktif

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 21 April 2017 - 07:40 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Bank Pembangunan Daerah Kalteng atau Bank Kalteng disarankan tidak masuk ke pembiayaan sektor produktif. Bank pemerintah daerah di Kalimantan Tengah ini, perlu lebih memperkuat basis pada pembiayaan sektor Konsumtif yang selama ini digeluti dan berhasil. Tetapi, Gubernur Sugianto Sabran sejak beberapa waktu lalu meminta Bank Kalteng tidak usah takut merambah sektor produktif. 

'Jadi perbaikan internal dulu, dikuatkan basisnya, baru kemudian setelah kuat di modal, bisa merambah ekspansi ke pembiayaan sektor produktif. Saran saya begitu,' ungkap Heru Cahyono, Advisor Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI dalam acara Sosialisasi Transformasi Bank Pembangunan Daerah di Aula Eka Hapakat lantai 3 kantor Gubernur Kalteng, di Palangka Raya, Kamis (20/4/2017).

Ekspansi kepada pembiayaan sektor produktif menurut Heru bisa saja dilakukan, ketika sudah kuat di basis internal Bank Kalteng mulai dari insfrastruktur (sistem) dan suprastruktur (SDM) serta kemampuan modal inti. Namun yang terjadi di Bank Kalteng, kekuatan modal belum di atas Rp 1 triliun atau dengan kata lain belum mencapai buku II, harus menjadi catatan.

Kegiatan sosalisasi transformasi bank milik daerah yang dihadiri seluruh kepala daerah se-Kalteng, beserta Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan wakilnya Habib H Said Ismail tersebut digabung dengan Rapat umum pemegang saham (RUPS) Bank Kalteng yang berakhir tadi malam. Gubernur dan semua Bupati/Walikota di Kalteng, adalah pemilik saham di Bank Kalteng.

'Tujuan BPD ini dulu sebenarnya kan diciptakan untuk mempercepat pemerataan pembangunan, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, karena BPD ini kan ada di seluruh Indonesia, di 27 Provinsi,' sambungnya.

Hal ini tentu berbeda dengan sikap Gubernur Sugianto Sabran, yang sejak beberapa waktu lalu meminta, agar Bank Kalteng tidak usah takut merambah ke sektor produktif. Kalau hanya sektor komsumtif seperti layanan kredit komsumtif pegawai negeri sipil, menurut dia, justru akan sulit maju dan berkembang. Meskipun diakui, ekspansi ke sektor produktif memiliki tingkat risiko yang tinggi.

'Bank Kalteng harus berani masuk ke sektor prroduktif, membantu masyarakat, daripada mereka berhutang kepada renternir yang bunganya terlampau tinggi kenapa tidak disentuh melalui Bank Kalteng saja,' ujarnya. (ROZIQIN/N).

Berita Terbaru