Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bengkayang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Januari-Maret 2017, CPO Indonesia Bersertifikat CSPO Capai 6,90 Juta Ton

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 21 April 2017 - 13:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menyatakan bahwa 6,90 juta ton minyak sawit mentah (CPO) Indonesia telah bersertifikat Certified Sustainable Palm Oil (CSPO) pada periode Januari hingga Maret 2017.

"Pada tahun lalu, total CPO Indonesia yang mengantongi sertifikat sawit global tersebut mencapai 7,07 juta ton atau naik 16,47% dari 2015 yang hanya 6,07 juta ton," kata Direktur RSPO Indonesia, Tiur Rumondang, di Jakarta, Jumat (21/4/2017).

Secara global, menurut Tiur, luas areal kelapa sawit yang bersertifikat RSPO tercatat 3,32 juta hektare (ha) dengan luasan berproduksi 2,53 juta ha.

"Sementara secara total volume kapasitas minyak sawit mentah yang bersertifikat berkelanjutan (CSPO) sebanyak 12,15 juta ton," papar dia.

Data RSPO per 31 Maret 2017 menunjukkan bahwa luas kebun kelapa sawit Indonesia yang sudah bersertifikat RSPO mencapai 1,81 juta ha, termasuk di dalamnya lahan perusahaan, petani plasma, dan petani swadaya. Dari luas 1,81 juta ha tersebut, luas areal yang berproduksi adalah 1,41 juta ha, tercatat perkebunan sawit di Indonesia yang bersertifikat RSPO sebanyak 36 perkebunan sedangkan pabrik kelapa sawit (PKS) sebanyak 173 unit.

RSPO akan merilis revisi kedua atas prinsip dan kriteria atau principles and criteria (P&C) pada 2018. Saat ini, revisi atas P&C tersebut sedang digodok.

"Salah satu isu yang menjadi prioritas revisi adalah penguatan standar terkait hak asasi manusia (HAM) dan pekerja anak. Revisi dan penguatan standardisasi terkait HAM dan pekerja anak tersebut bukan disebabkan Resolusi Sawit oleh Parlemen Eropa," ujar Tiur.

Tiur menambahkan, revisi itu merupakan agenda lima tahunan RSPO melalui mekanisme standar RSPO. P&C pertama terbit pada 2008 yang direvisi pertama kali pada 2013. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru