Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Harga CPO Bakal Kembali Tertekan

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 26 April 2017 - 11:46 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Penguatan mata uang ringgit Malaysia terhadap dolar AS serta kecemasan terhadap kenaikan produksi berpotensi menekan turun harga minyak sawit setelah pada Selasa (25/4/2017) melemah ke level terendah dalam sepekan.

Pelemahan harga minyak sawit pada Selasa itu sekaligus menghentikan rentetan penguatan dalam dua sesi perdagangan sebelumnya, kata analis PT Monex Investindo Futures, Faisyal, dalam risetnya di Jakarta, Rabu (26/4/2017).

"Mata uang ringgit pada pagi hari ini terpantau menguat sekitar 0,23% di level 4.359 terhadap dolar AS. Ringgit yang lebih kuat berpotensi mengurangi permintaan dari negara lain yang menggunakan mata uang selain ringgit," ujarnya.

Berdasarkan laporan dari dua kelompok industri dan perusahaan riset, produksi minyak sawit Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 3,08 juta ton pada Maret, dari 2,80 juta ton pada Februari.

Sementara itu, dari sisi teknikal, harga minyak sawit memiliki level resisten di 2.500. Jika menembus ke atas area tersebut, maka harga berpeluang melanjutkan penguatannya menguji ke level 2.535 ringgit.

Untuk sisi bawahnya, kata Faisyal, level support berada di 2.450, dan jika menembus ke bawah dari level tersebut, maka harga berpotensi bergerak lebih rendah lagi menguji ke level 2.400. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru